Minggu, 25 September 2011

hari yg gk menyenangkan disaat mendekati lebaran

saat dikediri adek saya tiba - tiba mengalami demam yg cukup tinggi dan ibu saya langsung memberikan obat kepada adek saya. setelah 4 hari tak kunjung sembuh adek saya langsung di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Disana kami pun daftar dan menunggu giliran, saya pun ikut daftar untuk memeriksa mata dan tiba lah saya untuk memeriksa mata, disana cuma diliat mata saya dengan kaca pembesar. Setelah itu saya keluar dari ruang pemeriksaanitu,saya disuruh menunggu lagi. Dan giliran adek saya yang masuk keruangan dokter spesialis anak, saya tidak ikut masuk keruangan tersebut jadi saya tidak tau apa yang diomonginnya. Setelah ibu saya keluar, ternyata tidak mendapatkan hasilnya juga, karena adek saya harus periksa darah di lab. disana adek saya disuntik dan dia gk nangis, dan hasilnya harus menunggu sekitar 3 jam. setelah 3 jam, saya pun memeriksa mata dan ibu saya ke lab untuk ngambil hasil test darah. diruangan mata saya diperiksa dengan LCD kecil yg cukup jauh jaraknya dan saya disuruh untuk membaca huruf tersebut dengan bentuk tersendir. setelah diperiksa, saya mendapatkan hasilnya dan mata saya mendapatkan -0,75 kanan kiri. Keluar dari ruangan mata saya langsung pergi ke dokter spesialis anak dan menemukan ibu dan adek saya disitu, kata dokter adek saya positif terkena serangan tifus, awalnya saya gak percaya dengan hasil itu dan akhirnya dijelasin oleh dokter. Adek saya harus ngekamar di RS tersebut dan harus diinfus. Disitu adek saya merengek - rengek ingin pulang karena adek saya tidak ingin di suntik untuk kedua kalinya apa lagi diinfus. Tiba - tiba Om dan Tante saya datang untuk memberikan makanan untuk adek, yang dibawainnya adalah bubur karena kata dokter adek saya harus makan bubur. Saya pun pulang bersama Om dan Tante dan melaksanakan buka puasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar