Sabtu, 25 Mei 2013

Sistem Koloid



STANDAR KOMPETENSI : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.

KOMPETENSI DASAR : Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan – bahan yang ada di sekitar.

JUDUL PRAKTIKUM : PEMBUATAN KOLOID

TUJUAN : Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi

TEORI : Ukuran Partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokkan (agregasi) partikel sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi. Cara pembuatan koloid antara lain :

1. Cara Kondensasi, yaitu partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut

2. Cara Dispersi, yaitu partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig)

ALAT DAN BAHAN :

A. Alat :

1. Lumpang                            7. Gelas Ukur

2. Gelas Kimia                       8. Labu erlenmayer

3. Tabung Reaksi dan rak      9. Pipet Tetes

4. Pembakar spirtus               10. Neraca

5. Pengaduk kaca

6. Kaki tiga dan kasa kawat

B. Bahan :

1. Gula pasir                          5. Larutan FeCl3 jenuh

2. Serbuk belerang                6. Larutan sabun

3. Agar – agar                       7. Aquadest

4. Minyak tanah                     8. Susu

CARA KERJA :

Percobaan A : Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi

a. Sol belerang dalam air

1. 1 bagian gula dicampurkan dengan 1 bagian belerang, dan digerus dengan alu dan dilumpang sampai halus.

2. 1 bagian campuran diambil dan dicampurkan dengan 1 bagian gula, lalu digerus sampai halus

3. Langkah nomor 2 diulangi sampai empat kali. 1 bagian campuran keempat diambil dan campuran itu dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air. Kemudian campuran ini diaduk dan diamati hasilnya.

b. Sol agar – agar dalam air

1. Agar – agar diambil sebanyak 2 spatula kaca dan dilarutkan ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml air mendidih

2. Campuran itu didinginkan dan diperhatikan apa yang terjadi. Cara ini disebut peptisasi

Percobaan B : Pembuatan sol dengan cara kondensasi

1. 50 ml air dipanaskan dalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih

2. Larutan FeCl3 jenuh ditambahkan setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan menjadi merah coklat. Hasilnya diamati.

Percobaan C : Pembuatan emulsi

1. 1 ml minyak tanah dan 5 ml air dimasukkan ke dalam suatu tabung reaksi. Tabung diguncangkan dengan keras setelah terlebih dahulu disumbat dengan tutup gabus atau karet. Tabung reaksi diletakkan di rak.

2. 1 ml minyak tanah, 5 ml air dan 15 tetes larutan sabun dimasukkan ke dalam tabung reaksi lain. Tabung digoncangkan dengan kuat dan diletakkan di rak. Kedua tabung tersebut diamati.


Percobaan D : Proses Koagulasi
1. 50 ml dituangkan susu ke dalam gelas kimia.
2. 5 ml asam asetat/asam cuka dimasukkan ke dalam gelas kimia tersebut.
3. Yang terjadi diamati.

V. HASIL PENGAMATAN

PERCOBAAN
KEGIATAN PEMBUATAN
HASIL
A
a. Sol Belerang (Dispersi)
Warna keruh dan terdapat endapan
b. Sol agar - agar (Dispersi)
Mengental dan keruh
B
Sol Fe(OH)3  (Kondensasi)
Warna merah kecokelatan
C
a. Campuran air dan minyak tanah
Minyak tidak menyatu dengan air
b. Campuran minyak tanah, air dan sabun
Keruh, dan tercampur karena adanya detergent
D
Campuran susu dengan cuka
Terjadi penggumpalan



VI. PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi
Dispersi : Dari partikel besar ke partikel kecil (Suspensi -> Koloid)
Kondensasi : Dari partikel kecil ke partikel besar (Larutan -> Koloid)
2. Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang?
Sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid dalam air karena sifat gula yaitu akan membuat larutan dalam air.
3. Apa yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan ke dalam air menididh? Tuliskan reaksi kimianya!
Airnya berubah menjadi merah kecokelatan dan partikelnya menyebar ke seluruh cahaya.
FeCl3 + 3H2O --> Fe(OH)3 + 3HCl

Kesimpulan :
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa Dispersi merupakan proses pembuatan koloid dari partikel besar ke partikel kecil (suspensi -> koloid), contohnya adalah sol belerang dan sol agar - agar. Sedangkan Kondensasi merupakan proses pembuatan koloid dari partikel kecil ke partikel besar (larutan -> koloid), contohnya adalah sol Fe(OH)3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar